Jumat, 27 April 2012


LELAKI BERWASPADA!!!


Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik
masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka
yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga
amanah itu. Mereka ialah:


1. Ayahnya

Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana .)

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran Islam,tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

(p/s; Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas... kau juga akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dgn maksiat... dan tidak menutup aurat.)

4. Anak2 lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya...maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

(p/s; Duhai anak2 lelaki.... sayangilah ibumu.... nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... krn ibu juga insan biasa... x lepas dr melakukan dosa... selamatkanlah dia dr menjadi 'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)

Lihatlah.....betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka. Firman Allah S.W.T; "Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu...."..!!!!

Mari sebarkan pada Muslim sekalian~
Klik "SHARE" dan Jom Berdakwah!!! ^_^b

by :
I-Khalifah.com
http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/p480x480/318464_264539210249982_263865236984046_687678_872282429_n.jpg

Top of Form
Suka · · Bagikan




Bottom of Form

Senin, 09 Januari 2012

perjalanan hidup

perjalanan hidup merupakan awal dari sebuah kesuksesan dengan adanya tantangan-tantangan yang kita lewati,

Jumat, 06 Januari 2012

perawatan sterilizer

A.                Uraian Proses
a.                  Proses Pengolahan Kelapa Sawit
            Proses pengolahan minyak kelapa sawit terbagi  atas beberapa tahap yang dilakukan dibeberapa stasiun. Stasiun-stasiun pada proses pengolahan kelapa sawit antara lain:
1.      Stasiun penerimaan buah (Fruit Reception Station)
2.      Stasiun perebusan (Sterilizing Station)
3.      Stasiun penebah (Threshing Station)
4.      Stasiun kempa (Pressing Station)
5.      Stasiun pemurnian minyak (Clarification Station)
6.      Stasiun pengolahan biji (Nut Plant Station)
1.                Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)
            Tanda Buah Segar (TBS) yang berasal dari kebun-kebun diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk pengangkut untuk diolah. Pengangkutan secepatnya dilakukan setelah pemanenan (diterima di pabrik maksimum 24 jam setelah dipanen). Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan kadar Asam Lemak Bebas (ALB) karena keterlambatan pemprosesan. Adapun cara untuk mengurangi kadar ALB yang tinggi adalah dengan cara melakukan percampuran antara buah lama dengan buah baru, maka buah baru yang akan dicampur harus lebih banyak dari buah lama.
v  Timbangan                
Proses pengolahan dimulai dari penimbangan buah, bertujuan untuk mengetahui jumlah TBS yang akan diolah,  mengetahui rendemen minyak dan inti serta berat tandan rata-rata. Dari penimbangan juga dapat diketahui berapa besar jumlah produksi  TBS yang dicapai dari setiap afdeling.
 Jenis timbangan yang digunakan adalah merek buatan lokal yang berkapasitas 60 ton dengan menggunakan sistem Indikator/load cell dan sistem komputer.

v  Penimbangan Dan Pemindahan Buah  (Fruit Loading Ramp dan  Storage Hopper)
Setelah dilakukan penimbangan, TBS yang dibawa truk pengangkut kemudian dipindahkan ke Loading Ramp. Pada Loading Ramp ini dilakukan sortasi buah, yang bertujuan untuk pengawasan terhadap kandungan minyak dalam proses pengolahan dan kadar ALB dari TBS tersebut.
            Sortasi dilakukan terhadap setiap afdeling dengan menentukan satu truk yang dianggap mewakili kebun asal. Sortasi TBS dilakukan berdasarkan kriteria panen yang dibagi berdasarkan Fraksi buahnya.
            Fraksi yang diinginkan pada proses pengolahan adalah Fraksi I, II, Dan III, sedangkan fraksi-fraksi yang lain (00, 0, IV Dan V) diharapkan sedikit mungkin masuk dalam proses pengolahan. Adapun kriteria-kriteria panen dan syarat mutu TBS dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Kriteria Panen dan Syarat Mutu TBS
No
Kematangan
Fraksi
Jumlah Brondolan
Keterangan
1
Mentah
00
0
Tidak ada,  buah berwarna hitam
1-12,5% buah luar membrondol
Sangat Mentah
Mentah
2
Matang
      I
II
III

12,5-25% Buah luar membrondol
25-50  %  Buah luar membrondol 50-76  %  Buah luar membrondol

Kurang Matang
Matang I
Matang II
3
Lewat Matang
IV
V

75-100% Buah luar membrondol
Buah dalam juga membrondol, ada buah yang membusuk

Lewat Matang I
Lewat Matang II
Sumber : Pusat Penelitian Marihat, 1982

Fruit Loading Ramp terdiri dari 12 Hopper penyimpanan untuk penimbunan TBS dengan sudut kemiringan 120. Loading Ramp ini dilengkapi dengan:
1.        Pintu Loading yang bekerja dengan sistem hidrolik, dimana setiap pintu dipasang pengaut untuk memindahkan TBS kedalam lori-lori perebusan.
2.      Bagian ujung dari pada Hopper dipasang jerjak-jerjak/kisi-kisi pembuangan pasir dengan lebar satu meter sepanjang dasar Loading Ramp.
TBS dari Loading Ramp ini kemudian dimasukkan kedalam lori-lori yaitu tempat meletakkan buah kelapa sawit untuk proses perebusan yang berkapasitas 2,5 ton TBS pada setiap lorinya. TBS dimasukkan kedalam lori dengan membuka Pintu Loading yang diatur dengan sistem hidrolik. Sepuluh lori yang di isi penuh dengan TBS dimasukkan kedalam Sterilizing, dengan menggunakan Capstan yang berfungsi untuk menarik lori masuk dan keluar dari Sterilizing.
2.                Stasiun Perebusan (Sterilizing Station)
Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan Sterilizing. Setelah lori dimasukkan kedalam Sterilizing, disini terdapat 4 unit  Sterilizing,  tiap unit berkapasitaas 10 lori,  pintu Sterilizing ditutup rapat. Proses perebusan dilakukan selama 90-110 menit dan media pemanasnya dipakai dari uap bekas turbin yang bertekanan 2,8-3 kg/cm2.
A.      Tujuan Perebusan
Adapun proses perebusan bertujuan antara lain untuk:
1.         Mematikan Aktifitas Enzim
Buah kelapa sawit mengandung enzim Lipase yang terus bekerja dalam buah kelapa sawit sebelum enzim tersebut dimatikan. Enzim Lipase bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan ALB,  maka untuk menghentikan aktivitas enzim tersebut dilakukan perebusan minimal 50-550C.
2.         Mempermudah   Pelepasan Buah Dari Tandan
Zat-zat Polisakarida yang terdapat dalam buah kelapa sawit yang bersifat sebagai perekat, apabila diberi uap panas maka akan terhidrolisa dan pecah menjadi Monosakarida yang larut. Hidrolisa tersebut berlangsung pada buah menjadi matang dan proses hidrolisa ini dipercepat dalam proses perebusan.
3.         Memudahkan Pemisahan Minyak Dari Daging Buah
Daging buah yang telah direbus akan menjadi lunak dan akan mempermudah pada proses pengepresan. Dengan demikian minyak yang ada dalam daging buah dapat dipisahkan dengan mudah.
4.         Menurunkan Kadar Air Dalam Buah
Perebusan buah dapat menyebabkan penurunan kadar air dalam buah dan inti, yaitu dengan penguapan yang baik pada saat perebusan maupun sebelum pemipilan. Penurunan kandungan air buah menyebabkan penyusutan buah sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada daging buah yang mempermudah proses pengepresan.
5.         Memudahkan Penguraian Serabut Pada Biji
Perebusan yang tidak sempurna dapat menimbulkan kesulitan pelepasan serabut dari biji dalam polishing drum yang menyebabkan pemecahan biji lebih sulit dalam Ripple Mill.
6.         Memisahkan Antara Inti dan Cangkang        
Perebusan yang sempurna akan menurunkan kadar air biji hingga 15% yang menyebabkan inti susut dan cangkang biji tetap sehingga inti akan lepas dari cangkang.